Jumat, 27 April 2012

LISTRIK




RANGKAIAN LISTRIK

HUKUM KIRCHOFF I : jumlah arus menuju suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang meninggalkannya.

S Iin = Iout
HUKUM KIRCHOFF II : dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (e) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol.
Se = S IR = 0
ALAT UKUR LISTRIK TERDIRI DARI
1.    JEMBATAN WHEATSON
2.       

digunakan untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan cara mengusahakan arus yang mengalir pada galvanometer = nol (karena potensial di ujung-ujung galvanometer sama besar). Jadi berlaku rumus perkalian silang hambatan :
R1 R3 = R2 Rx
2. AMPERMETER

untuk memperbesar batas ukur ampermeter dapat digunakan hambatan Shunt (Rs) yang dipasang sejajar/paralel pada suatu rangkaian.
Rs = rd 1/(n-1)
n = pembesaran pengukuran
3. VOLTMETER
untuk memperbesar batas ukur voltmeter dapat digunakan hambatan multiplier (R-) yang dipasang seri pada suatu rangkaian. Dalam hal ini R. harus dipasang di depan voltmeter dipandang dari datangnya arus listrik.
Rm = (n-1) rd
n = pembesaran pengukuran
TEGANGAN JEPIT (V.b) :
adalah beda potensial antara kutub-kutub sumber atau antara dua titik yang diukur.

1. Bila batere mengalirkan arus maka tegangan jepitnya adalah:

Vab = e - I rd
2. Bila batere menerima arus maka tegangan jepitnya adalah:
 Vab = e + I rd
3. Bila batere tidak mengalirkan atau tidak menerima arus maka
    tegangan jepitnya adalah .

 Vab = e

Dalam menyelesaian soal rangkaian listrik, perlu diperhatikan :

1. Hambatan R yang dialiri arus listrik. Hambatan R diabaikan jika tidak
    dilalui arus listrik.

2. Hambatan R umumnya tetap, sehingga lebih cepat menggunakan
    rumus yang berhubungan dengan hambatan R tersebut.

3. Rumus yang sering digunakan: hukum Ohm, hukum Kirchoff, sifat
    rangkaian, energi dan daya listrik.

Contoh 1 :

Untuk rangkaian seperti pada gambar, bila saklar S1 dan S2 ditutup maka hitunglah penunjukkan jarum voltmeter !
Jawab :
Karena saklar S1 dan S2 ditutup maka R1, R2, dan R3 dilalui arus listrik, sehingga :
 1    =  1  +  1 
Rp       R2    R3

Rp = R2 R3 = 2
W
      R
2 + R1
V = I R = I (R
1 + Rp)
I = 24/(3+2) = 4.8 A
Voltmeter mengukur tegangan di R2 di R3, dan di gabungkan R2 // R3, jadi :
V = I2 R2 = I3 R3 = I Rp
V = I
Rp = 0,8 V
Contoh 2:
Pada lampu A dan B masing-masing tertulis 100 watt, 100 volt. Mula-mula lampu A den B dihubungkan seri dan dipasang pada tegangan 100 volt, kemudian kedua lampu dihubungkan paralel dan dipasang pada tegangan 100 volt. Tentukan perbandingan daya yang dipakai pada hubungan paralel terhadap seri !
Hambatan lampu dapat dihitung dari data yang tertulis dilampu :
RA = RB = V²/P = 100²/100 = 100
W

Untuk lampu seri : RS = RA + RB = 200
W
Untuk lampu paralel : Rp = RA × RB = 50
W
                                    RA + RB
Karena tegangan yang terpasang pada masing-masing rangkaian sama maka gunakan rumus : P = V²/R

Jadi perbandingan daya paralel terhadap seri adalah :
P
p = : = Rs = 4
P
s    Rp    Rs    Rp    1
Contoh 3:
Dua buah batere ujung-ujungnya yang sejenis dihubungkan, sehingga membentuik hubungan paralel. Masing-masing batere memiliki GGL 1,5 V; 0,3 ohm dan 1 V; 0,3 ohm.Hitunglah tegangan bersama kedua batere tersebut !
Jawab :
Tentakan arah loop dan arah arus listrik (lihat gambar), dan terapkan hukum Kirchoff II,
Se + S I R = 0
e1 + e2 = I (r1 + r2)

I = (1,5 - 1) = 5  A
    0,3 + 0,3    6
Tegangan bersama kedua batere adalah tegangan jepit a - b, jadi :

Vab =
e1 - I r1 = 1,5 - 0,3 5/6 = 1,25 V

1=
e2 + I R2 = 1 + 0,3 5/6 = 1,25 V

Contoh 4:

Sebuah sumber dengan ggl = E den hambatan dalam r dihubungkan ke sebuah potensiometer yang hambatannya R. Buktikan bahwa daya disipasi pada potensiometer mencapai maksimum jika R = r.
Jawab :
Dari Hukum Ohm : I = V/R =       e    
                                     R+r

Daya disipasi pada R : P = I²R =   
     e  ²R  
                                           (R+r)²
Agar P maks maka turunan pertama dari P harus nol: dP/dR = 0 (diferensial parsial)

Jadi
e² (R+r)² - E² R.2(R+r) = 0
               (R+r)4
e² (R+r)² = e² 2R (R+r) Þ R + r = 2R
                                        R = r (terbukti)

STRUKTUR IPH SMK AL-HADIID


STRUKTUR IPH SMK AL-HADIID 1
KETUA: Nitomi Bimo
Wakil: Bayu Herlambang
Sekertaris: Engki Setiawan
Bendahara: Uchirulloh
Sek.bid keamanan: Andri Susanto
·       Dede Heru
·       Choirul Anwar
·       Rahmat Wijaya
·       Rizal Aji
Sek.bid humas: Yudi Wahyudi
Sek.bid pencari dana: Ahmad Maulana
Sek.bid peralatan: Yusup Supriyadi
Sek.bid rohani: Osias
Sek.bid olahraga: Angga Ahmad Widodo
Anggota:
X. TKL:
·       Rahmad Kurniawan
·       Andri
·       Suherman Novansyah

X. TO:
·       Agus Supriyadi
X. TM1:
·       Achmad Kardina

                            X. TM2:
·       Ari Cahya
·       Topik Ramdan
·       Langgeng
X. TM3:
·       Niko Yoni Mardianggara
·       Abdul Latif
                              X. TM4:
·       Iwan Sunaryana
                              XI. TKL:
·       Iwan Gunawan
                              XI.TO:
·       ……..
                              XI. TM1:
·       Aditya Eko Prabowo
·       Alan Renaldi
                             XI. TM2:
·       Erza
·       Feri   

                              XI. TM3:
·       Muhammad Nurdin
·       Muhammad Muniri
                            XI. TM4:
·       Suhendra Fajaruddin Bakhtiar
·       Umar

Rabu, 11 April 2012

usulan untuk para IPH

ASSALAMUALAIKUM.....gimana kabarnya? saya harap kalian dalam keadaan baik ya....
oia temen-temen, kalo ada usulan atau aspirasi untuk para IPH angkatan 2012-2013. di komentar aja ya?

komentar untuk IPH

assalamualaikum semua, gimana kabar kalian? saya harap baik baik saja.
oia kalo ada yang mau ngirim ngirim aspirasi u/ para IPH di masa 2012-2013. tinggalkan komentar aja ya?
IPH- SMK-ALHADIID

usulan atau aspirasi untuk IPH

ASSALAMUALAIKUM...gimana kabar kalian? saya harap baik-baik saja.
oia, kalo teman-teman ada aspirasi untuk para IPH 2012-2013. tinggalkan komentarnya ya?

terimakasih.