Kamis, 22 Desember 2016

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

DASAR -DASAR PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK DENGAN METODE WHITE BOX DAN BLACK BOX DAN TUJUAN DARI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

 
Pada pengujian perangkat lunak, pelaku RPL menciptakan sekumpulan kasus uji untuk diujikan kepada perangkat lunak. Proses ini lebih terkesan berusaha untuk “membongkar” perangkat lunak yang sudah dibangun.
Sasaran Pengujian Perangkat Lunak
—- Pengujian adalah proses mengeksekusi program dengan tujuan khusus untuk menemukan kerusakan
—- Kasus uji yang baik adalah yang memiliki tingkat kemungkinan tinggi untuk menemukan kerusakan yang belum ditemukan
—- Pengujian dikatakan berhasil jika berhasil menemukan kerusakan yang belum ditemukan
Prinsip Pengujian
1. Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan.
2. Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai.
3. Pengujian harus mulai “dari yang kecil” dan berkembang menjadi pengujian “yang besar”.
Karakteristik yang Membawa Perangkat Lunak Dapat Diuji
1. Operabilitas, yaitu : Semakin baik Dia bekerja, semakin efisien Dia dapat diuji.
2. Obsaikervabilitas, yaitu : “Apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda uji”.
3. Kontralabilitas, yaitu : “Semakin baik kita dapat mengontrol perangkat lunak, semakin banyak pengujian yang dapat diotomasisasi dan dioptimalkan”.
4. Dekomposabilitas, yaitu : “Dengan mengontrol ruang lingkup pengujian, kita dapat dengan lebih cepat mengisolasi masalah dan melakukan pengujian kembali secara lebih halus”.
5. Kesederhanaan, yaitu : “Semakin sedikit yang kita uji, semakin cepat kita dapat mengujinya’.
6. Stabilitas, yaitu : “Semakin sedikit perubahan, semakin sedikit pula gangguan dalam pengujian’.
7. Kemampuan untuk dapat dipahami, yaitu : “Semakin banyak informasi yang kita miliki, semakin halus pengujian yang akan dilakukan’.
Atribut-­atribut pengujian yang baik :
1. Pengujian yang baik memiliki probabilitas yang tinggi untuk menemukan kesalahan.
2. Pengujian yang baik tidak redudan.
3. Pengujian yang baik seharusnya “jenis terbaik”,
4. Pengujian yang baik tidak boleh terlalu sederhana atau terlalu kompleks.
Tujuan Pengujian :
•    Menjalankan program untuk menemukan error yang tersembunyi atau yang sebelumnya tidak terduga.
Fase Pengujian
Ada 2 tingkat yang tersedia pada proses pegujian, yaitu :
1. Konfigurasi perangkat lunak yang mencakup spesifikasi keperluan perangkat lunak, spesifikaasi perancangan, test case dan program sumber
2. Konfigurasi uji coba yang mencakup rencana dan prosedur uji coba, test case dan hasil yang diharapkan.
 
 pengujian tidak dapat memperlihatkan tidak adanya cacat, pengujian hanya dapat memperlihatkan bahwa ada kesalahan perangkat lunak.
Sebelum mengaplikasikan metode untuk mendesain test case yang efektif, perekayasa perangkat lunak harus memahami prinsip dasar yang menuntun pengujian perangkat lunak, yaitu:

  • semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan, maksudnya mengungkap kesalahan dari cacat yang menyebabkan program gagal.
  • Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai, maksudnya semua pengujian dapat direncanakan dan dirancang sebelum semua kode dijalankan
  • Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak, maksudnya dari 80% kesalahan yang ditemukan selama pengujian dapat ditelusuri sampai 20% dari semua modul program.
  • Pengujian harus mulai “dari yang kecil” dan berkembang ke pengujian “yang besar”, Selagi pengujian berlangsung maju, pengujian mengubah focus dalam usaha menemukan kesalahan pada cluster modul yang terintegrasi dan akhirnya pada sistem.
  • Pengujian yang mendalam tidak mungkin karena tidak mungkin mengeksekusi setiap kombinasi jalur skema pengujian dikarenakan jumlah jalur permutasi untuk program menengah pun sangat besar.
  • Untuk menjadi paling efektif, pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga yang independent

Dalam lingkungan yang ideal, perekayasa perangkat lunak mendesain suatu program computer, sebuah sistem atau produk dengan testabilitas dalam pikirannya. Hal ini memungkinkan individu yang berurusan dengan pengujian mendesain test case yang efektif secara lebih mudah. Testabilitas adalah seberapa mudah sebuah program computer dapat diuji. Karena sangat sulit, perlu diketahui apa yang dapat dilakukan untuk membuatnya menjadi lebih mudah. Procedural dan menggunakannya sebagai pedoman untuk menetapkan basis set dari jalur eksekusi.

Sasaran utama desain test case adalah untuk mendapatkan serangkaian pengujian yang memiliki kemungkinan tertinggi di dalam pengungkapan kesalahan pada perangkat lunak. Untuk mencapai sasaran tersebut, digunakan 4 kategori yang berbeda dari tehnik desain test case: Pengujian white-box, pengujian black-box, Integrasi Bottom-Up dan Integrasi Top-Down.

  • Pengujian white-box
Berfokus pada struktur control program. Test case dilakukan untuk memastikan bahwa semua statemen pada program telah dieksekusi paling tidak satu kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi logis telah diuji. Pengujian basic path, tehnik pengujian white-box, menggunakan grafik (matriks grafiks) untuk melakukan serangkaian pengujian yang independent secara linear yang akan memastikan cakupan.

Pengujian aliran data dan kondisi lebih lanjut menggunakan logika program dan pengujian loop menyempurnakan tehnik white-box yang lain dengan memberikan sebuah prosedur untuk menguji loop dari tingkat kompleksitas yang bervariasi. Pengujian black-box didesain untuk mengungkap kesalahan pada persyaratan fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu program.

  • Tehnik pengujian black-box
Berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.

Metode pengujian graph-based mengeksplorasi hubungan antara dan tingkah laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke dalam kelas data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu. Analisis nilai batas memeriksaa kemampuan program untuk menangani data pada batas yang dapat diterima.

Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas kemampuan perangkat lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client/ server, dokumentasi dan fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan pedoman dan tehnik khusus untuk pengujian perangkat lunak.

  • Integrasi Top-Down
Adalah pendekatan incremental dengan menggerakkan ke bawah melalui hirarki control, dimulai dengan control utama. Strategi intergrasi top-down memeriksa control mayor atau keputusan pada saat awal di dalam proses pengujian. Pada struktur program yang difaktorkan dengan baik, penarikan keputusan terjadi pada tingkat hirarki yang lebih tinggi sehingga terjadi lebih dulu.

Strategi top-down kelihatannya tidak sangat rumit, tetapi di dalam praktenya banyak menimbulkan masalah logistic. Biasanya masalah ini terjadi jika dibutuhkan pemrosesan di dalam hirarki pada tingkat rendah untuk menguji secara memadai tingkat yang lebih tinggi.


  • Pengujian Integrasi Bottom-up
Memulai konstruksi dan pengujian dengan modul atomic (modul pada tingkat paling rendah pada struktur program). Karena modul diintegrasikan dari bawah ke atas, maka pemrosesan yang diperlukan untuk modul subordinate ke suatu tuingkat yang diberikan akan selalu tersedia dan kebutuhan akan stub dapat dieliminasi. Strategi integrasi bottom-up dapat diimplementasi dengan langkah-langkah:

Modul tingkat rendah digabung ke dalam cluster (build) yang melakukan subfungsi perangkat lunak spesifik.
Driver (program control untuk pengujian) ditulis untuk mengkoordinasi input dan output test case
Cluster diuji 
Driver diganti dan cluster digabungkan dengan menggerakkannya ke atas di dalam struktur program.

Tujuan Pengujian Perangkat Lunak
Tujuan Langsung :
  • Untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan sebagai kesalahan sebanyak mungkin  dalam perangkat lunak yang diuji.
  • Untuk membawa perangkat lunak diuji, setelah memperbaiki kesalahan yang diidentifikasi dan melakukan pengujian ulang, pada tingkat kualitas yang memadai.
  • Untuk melakukan tes yang diperlukan secara efisien dan efektif, dalam keterbatasan anggaran dan penjadwalan.
Tujuan Tidak Langsung :
  • Untuk menyusun catatan kesalahan perangkat lunak untuk digunakan dalam pencegahan kesalahan (dengan tindakan perbaikan dan pencegahan).
Dalam banyak hal, disiplin tes bertindak sebagai penyedia layanan kepada disiplin lain. Pengujian berfokus terutama pada evaluasi atau menilai kualitas produk, menggunakan sejumlah praktek inti:
  1. Menemukan dan dokumen kegagalan dalam produk perangkat lunak: cacat,  masalah
  2. Menyarankan manajemen pada kualitas yang dirasakan pada perangkat lunak
  3. Mengevaluasi asumsi yang dibuat dalam spesifikasi rancangan dan persyaratan melalui demonstrasi nyata
  4. Memvalidasi bahwa produk perangkat lunak yang dibuat bekerja sesuai rancangan
  5. Memvalidasi bahwa persyaratan diterapkan secara tepat
Sebuah perbedaan menarik yang ada antara pengujian dan disiplin ilmu RUP lain :
Pada dasarnya disiplin Test bertugas menemukan dan mengekspos kelemahan dalam produk perangkat lunak. Untuk mendapatkan manfaat terbesar, kita memerlukan filosofi atau pola pikir yang berbeda dari yang digunakan dalam disiplin Persyaratan, Analisis dan Desain, dan Implementasi. Sementara tiga disiplin tersebut fokus pada kelengkapan, konsistensi, dan kebenaran, disiplin Test berfokus pada apa yang hilang, salah, atau tidak konsisten.
Upaya pengujian yang baik didorong oleh pertanyaan seperti ini:
  • Bagaimana suatu perangkat lunak dapat gagal?
  • Dalam situasi apa yang mungkin ada sehingga perangkat lunak ini gagal bekerja sesuai perkiraan?
Disiplin Test menantang asumsi, risiko, dan ketidakpastian yang melekat dalam karya disiplin lain, dan mengalamatkan kekhawatiran mereka menggunakan demonstrasi nyata dan evaluasi yang tidak memihak. Kita ingin menghindari dua hal ekstrem potensial:
  • Pendekatan yang tidak sesuai atau secara efektif menantang perangkat lunak dalam mengekspos kelemahan dan  masalah yang melekat.
  • Pendekatan yang tidak tepat negatif atau merusak akan mengadopsi suatu pendekatan negatif, kita  merasa tidak mungkin untuk pernah mempertimbangkan produk perangkat lunak dari kualitas yang dapat diterima. Mengambil pendekatan seperti itu dapat menjauhkan upaya Test dari disiplin lain.
Informasi yang disajikan dalam berbagai survei dan esai menyatakan bahwa pengujian perangkat lunak menghabiskan 30% sampai 50% dari biaya pengembangan perangkat lunak. Oleh karena itu, agak mengejutkan untuk dicatat bahwa sebagian besar orang percaya bahwa perangkat lunak komputer belum diuji dengan baik sebelum itu disampaikan. Kontradiksi ini berakar dalam beberapa isu kunci:
  1. Pengujian perangkat lunak sangat sulit. Bagaimana cara kita mengukur berbagai kondisi dimana program yang diberikan dapat berhasil atau gagal?
  2. Biasanya, pengujian dilakukan tanpa metodologi yang jelas, menciptakan hasil yang bervariasi dari proyek untuk proyek dan dari organisasi ke organisasi. Sukses bergantung terutama pada faktor kualitas dan keterampilan individu dalam tim penguji
  3. Alat Produktivitas digunakan secara tidak efisien atau tidak sama sekali, yang membuat aspek pengujian melelahkan dan tidak teratur. Selain kurangnya pelaksanaan tes otomatis, banyak upaya pengujian dilakukan tanpa alat yang memungkinkankita secara efektif mengelola luasnya Data Uji dan Hasil Uji
  4. Fleksibilitas dari penggunaan dan kompleksitas perangkat lunak membuat pengujian lengkap menjadi tujuan yang mustahil. Penggunaan strategi yang disusun dan alat-alat yang tepat dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas pengujian perangkat lunak.

Rabu, 08 Juni 2016

PENGATURAN DAYA LISTRIK DAN MANAJEMEN UNTUK PUSAT DATA

Sistem daya listrik harus diatur agar menjamin kinerja pusat data dapat berlangsung secara terus-menerus tanpa gangguan. Sumber daya dari pembangkit listrik, generator dan UPS dibutuhkan untuk melayani kebutuhan listrik pusat data. Sistem daya listrik umumnya hanya terdiri dari sumber daya utama dan sumber daya cadangan. Pada tahap perancangan harus diperhitungkan apa saja yang dapat mengganggu pasokan daya listrik.

Umumnya bangunan yang digunakan untuk pusat data juga membutuhkan sumber daya listrik untuk berbagai peralatan lain seperti elevator, sistem pendingin, sistem pemantau dan lainnya. Desain sistem listrik harus menentukan bagaimana regulasi yang berlaku untuk berbagai tingkatan kebutuhan. Tingkatan kebutuhan tersebut juga harus memperhatikan relasi satu sama lain karena sistem pendingin juga sangat berpengaruh pada pusat data.

Cara Penanggulangan Kesalahan Sistem

Penanggulangan kesalahan sistem listrik untuk pusat data harus memperhatikan berbagai fungsi lain dari bangunan jika tidak secara khusus untuk pusat data. Kegagalan sistem listrik harus mampu diperbaiki secara cepat sehingga layanan pusat data tidak terputus. Sistem pendukung seperti sistem pendinginan juga harus diperhitungkan bagaimana caranya agar dapat tetap berfungsi saat kegagalan sistem listrik terjadi.

Cara memperkecil kesalahan sistem listrik salah satunya adalah dengan melengkapi sistem daya listrik cadangan pada pusat data yang akan berfungsi langsung jika terjadi kegagalan sistem listrik. Kegagalan sistem listrik juga harus dapat diprediksi dalam satuan waktu dan daya agar sumber daya listrik cadangan dapat bekerja untuk menjamin layanan dari pusat data tidak terputus. Pembuatan tingkatan kebutuhan sistem daya listrik harus dapat benar-benar menjamin bahwa yang berada di tingkatan paling tinggi akan mendapatkan prioritas.

Pengaturan Daya Listrik dan Manajemen Untuk Pusat Data_
image source: www.computerweekly.com
baca juga: Sistem Daya Listrik dan Pengaturan Sumber Daya Pusat Data

Pengaturan Daya Listrik

Sistem kabel listrik umumnya memberikan pengaruh pada komunikasi data. Semakin besar aliran daya listrik akan semakin besar pengaruhnya. Material untuk isolasi kabel listrik akan mempengaruhi pengaruh aliran listrik tersebut. Perlu diperhatikan bahwa pengaturan sistem kabel untuk data harus dipisah dari sistem kabel untuk daya listrik. Induksi medan magnet merupakan hal yang harus diperhitungkan dari sistem kabel karena dapat mempengaruhi aliran data maupun layanan daya listrik pada perangkat. Sistem kabel daya listrik mampu menghasilkan induksi medan magnet (electromagnetic interference / EMI). Induksi ini pasti akan mengganggu sistem kabel data jika tidak dilengkapi dengan lapisan pelindung terhadap gelombang elektromagnetik. Lapisan pelindung yang digunakan harus secara berkala diperiksa agar tetap terjamin tidak terjadinya hambatan akibat gelombang elektromagnetik dari daya listrik.

Gambar 6.1. Perencanaan sistem kabel yang utama pada pusat data_
Gambar 6.1. Perencanaan sistem kabel yang utama pada pusat data
Gambar 6.2. Pengaruh kabel listrik terhadap aliran data_
Gambar 6.2. Pengaruh kabel listrik terhadap aliran data

Aliran data yang harus dapat terjamin komunikasinya perlu diperhatikan berkaitan dengan masalah kabel listrik. Masalah yang paling sering dihadapi oleh perusahaan yang membangun sistem kabel adalah berapa jarak yang harus diberikan sebagai pemisah dan berapa banyak lapisan pelindung yang harus digunakan. Hal ini disebabkan minimnya informasi mengenai besarnya induksi elektromagnetik yang dapat terjadi. Isolasi dapat meredam induksi dari aliran listrik yang melalui kabel, penambahan materi isolasi akan memperbesar diameter kabel listrik. 

Modul Makalah - Pemillihan bahan isolasi kabel listrik juga perlu direncanakan karena akan sangat mempengaruhi pada pembiayaan. Ukuran kabel dan pemanfaatan ruangan yang tersedia harus dapat secara optimal sedangkan induksi pada aliran data harus minimal. Uji coba sistem kabel biasanya dilakukan selama beberapa hari untuk mengetahui akumulasi gelombang elektromagnetik yang mungkin terjadi sehingga dapat diperhitungkan lapisan pelindung yang diperlukan.

Gambar 6.3.Peringkat kepentingan alat akan daya listrik_
Gambar 6.3.Peringkat kepentingan alat akan daya listrik

Gambar 6.4. Sistematika penanggulanan bencana akibat kerusakan sistem listrik_
Gambar 6.4. Sistematika penanggulanan bencana akibat kerusakan sistem listrik

Listrik di Pusat Data

Pengaturan penempatan kabel pada pusat data direncanakan bersamaan dengan pendirian bangunan atau ruangan pusat data. Penempatan kabel listrik dan kabel data membutuhkan sekat dan jarak yang baik sehingga semua bagian ruangan bermanfaat dan induksi yang terjadi tidak menghambat. Sistem listrik pada pusat data direncanakan berdasarkan daya yang bisa diperoleh dari pusat listrik daerah tersebut. Pada beberapa wilayah sumber listrik dapat bersumber pada beberapa perusahaan listrik yang dikelola pemerintah maupun swasta. Pusat Data merupakan lingkungan atau area yang sangat penting (vital) untuk perusahaan sehingga harus benar-benar dalam merancang dan mengelola infrastukturnya, oleh karena hal tersebut merupakan bagian yang sangat penting dan akan menjadi penting sekali. Sistem listrik yang menjadi salah satu hal utama perlu mendapat perhatian khusus terutama sistem listrik cadangan yang dapat bekerja saat sumber utama tak berfungsi.

Gambar 6.5. Penempatan kabel di ruangan pusat data_
Gambar 6.5. Penempatan kabel di ruangan pusat data
klik untuk melihat pedoman dalam membuat data center

SISTEM DAYA LISTRIK DAN PENGATURAN SUMBER DAYA PUSAT DATA

Sistem Daya Listrik dan Pengaturan Sumber Daya Pusat Data - Pusat data harus mempunyai rancangan sistem kabel yang baik. Perencanaan ini umumnya berupa penempatan sekatan-sekatan pada langit-langit ruangan. Kabel-kabel yang digunakan juga memiliki gambar desain sehingga jika ada masalah yang terjadi dapat dengan mudah dideteksi dan diperbaiki. Sistem kabel yang berada di atas langit-langit tersebut harus diarahkan pada ruang server.

Keuntungan desain kabel pada bagian langit-langit adalah kemudahan untuk melakukan desain dan tata kelola ruang server. Desain kabel tersebut juga memberikan kemungkinan perancangan tinggi rak perangkat server yang dapat digunakan. Jalur kabel di bagian atas mempermudah pengaturan perangkat keras server di ruangan. Daerah yang digunakan untuk mengatur perangkat server menjadi tampak luas. Secara tidak langsung pengaturan kabel tersebut telah menghemat biaya pengaturan server karena ruangan yang tersedia lebih luas. Pada beberapa ruangan server, keadaan ini memberi peluang model ruangan bertingkat tipe mezanine di mana merupakan lantai kantilever atau tidak penuh satu lantai. Ruangan tipe ini memberi kemungkinan macam server yang mempunyai tinggi bervariasi. Tangga darurat untuk ke instalasi kabel harus tersedia pada model instalasi kabel di langit-langit agar setiap saat dapat diperbaiki jika ada deteksi proses yang terhambat.

Tipe pengaturan jalur kabel di bawah lantai juga umum dilakukan pada ruang server. Instalasi kabel membutuhkan pelindung profil baja sebelum ditutup dengan lapisan lantai. Pada ruang server tersebut, ketinggian permukaan menjadi berbeda dibandingkan dengan lantai di ruangan lainnya akibat ada instalasi kabel tersebut. Jaringan kabel di bawah lantai ini membutuhkan sistem sirkulasi udara yang baik sehingga tidak terjadi kerusakan kabel akibat kelembaban atau terlalu panas suhu di jaringan.

Sistem Daya Listrik dan Pengaturan Sumber Daya Pusat Data_
image source: www.uwyo.edu
baca juga: Memahami Standarisasi Data Center Dalam Sistem Informasi
Sistem kabel di bawah lantai umumnya memiliki sebuah kotak pengatur di bawah setiap perangkat server. Kotak pengatur ini bertanggung jawab atas listrik perangkat server di atasnya. Pada barisan perangkat server di ruangan tersebut akan didapatkan juga beberapa titik lokasi kotak pengatur. Pilihan lainnya adalah membuat kotak pengaturan pada setiap ujung barisan server di mana akan bertanggung jawab pada penyediaan daya listrik untuk satu baris perangkat. Ukuran kotak pengatur untuk satu baris tentunya akan lebih besar dan memiliki tingkat kalor yang lebih panas. Pada tipe pengaturan kabel di bawah lantai, penutup lantai yang digunakan mempunyai banyak lubang untuk sirkulasi udara dan pengurangan panas di bawah lantai. Penguatan dengan profil baja juga harus memperhitungkan sirkulasi udara sehingga sering dipilih profil baja dengan banyak celah yang berbentuk heksagon.

Pengaturan Sistem Daya dan Data

Perlu diperhatikan bahwa pengaturan sistem kabel untuk data harus dipisah dari sistem kabel untuk daya listrik. Induksi medan magnet merupakan hal yang harus diperhitungkan dari sistem kabel karena dapat mempengaruhi aliran data maupun layanan daya listrik pada perangkat. Sistem kabel daya listrik mampu menghasilkan induksi medan magnet (electromagnetic interference / EMI). Induksi ini pasti akan mengganggu sistem kabel data jika tidak dilengkapi dengan lapisan pelindung terhadap gelombang elektromagnetik. Lapisan pelindung yang digunakan harus secara berkala diperiksa agar tetap terjamin tidak terjadinya hambatan akibat gelombang elektromagnetik dari daya listrik.

Masalah yang paling sering dihadapi oleh perusahaan yang membangun sistem kabel adalah berapa jarak yang harus diberikan sebagai pemisah dan berapa banyak lapisan pelindung yang harus digunakan. Hal ini disebabkan minimnya informasi mengenai besarnya induksi elektromagnetik yang dapat terjadi. Uji coba sistem kabel biasanya dilakukan selama beberapa hari untuk mengetahui akumulasi gelombang elektromagnetik yang mungkin terjadi sehingga dapat diperhitungkan lapisan pelindung yang diperlukan.

Pemilihan Macam Sistem Kabel

Pada tahapan desain, sistem kabel perlu direncanakan bagaimana lokasi yang akan digunakan apakah di atas langit-langit atau di bagian bawah lantai. Berdasarkan luasnya ruangan yang diguanakan pusat data, maka dapat dibuat perencanaan untuk sistem kabel.

Jika luas ruangan pusat data yang digunakan lebih kecil dari 100 m2, maka disarankan letak sistem kabel di langit-langit. Luas ruangan yang terbatas ini perlu diatur agar tidak memberikan kesan sempit. Sistem kabel daya listrik juga nantinya dibutuhkan untuk sistem pendinginan.

Pada desain pusat data yang lebih luas umumnya sistem kabel diletakkan di bawah lantai di mana membutuhkan sistem rangka yang terbuat dari baja. Kekuatan sistem rangka baja ini harus dihitung berdasarkan beban yang diakibatkan dari server dan beban tambahan lainnya. Sistem rangka baja untuk lokasi kabel ini perlu diatur juga agar dapat membantu sirkulasi udara pada ruang pusat data.

Pengaturan Listrik untuk Pusat Data

Pada server Pusat Data untuk mendukung pengembangan bisnis yang perlu diperhatikan juga adalah sumber daya. Daya listrik harus menjamin suatu proses sehingga dapat menjelaskan tentang komunikasi dan kooperasi sebagai kunci keberhasilan dalam merancang dan membangun Pusat Data. 

Gambar 5.1. Pentingnya sistem listrik dalam rancangan_
Gambar 5.1. Pentingnya sistem listrik dalam rancangan

Modul Makalah - Beberapa ide untuk perencanaan pusat data harus diperhatikan terutama dalam memilih kabel yang akan digunakan untuk sistem listrik. Berikut ini akan disajikan empat prinsip dasar dalam merancang dan menjelaskan linkungan server infrastuktur Pusat Data yang baik, di mana akan mencakup pula pilihan-pilihan untuk penghematan/mereduksinya. Penghematan listrik akan berpengaruh pada pengeluaran tetap setiap bulan. Pada bahasan ini juga harus diperhatikan faktor utamanya adalah orang dan dokumen-dokumen yang lengkap, bagaimana pengeluaran tetap yang akan berlangsung sebagai biaya operasional juga harus dihitung ketika merancang Pusat Data sebagai bagian yang tak terpisahkan dan ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Memahami nilai / manfaat dari rancangan pusat data

Pusat Data adalah merupakan daerah yang terintegrasi dengan lingkungan khusus dan harus /aman untuk perusahaan dan merupakan peralatan yang vital /asset terpenting dan juga sebagai kekayaan intelektual. Lingkungan juga mempunyai pengaruh dalam penentuan mesin daya listrik cadangan. Beberapa daerah yang sangat ketat pada polusi suara membutuhkan perencanaan mesin cadangan yang dilengkapi sistem kedap suara. Pusat Data sebagai bangunan untuk bekerja yang meliputi pekerjaan seperti dibawah ini:
  • Proses transaksi bisnis 
  • Host web-site
  • Bagian cadangan dari data penting pusat
  • Data terintegrasi dari system mobile
  • Otomatisasi sistem bencana
  • Proses dan Toko untuk intelek properti 
  • Merawat laporan keuangan 
  • Penampung sekaligus penerus e-mail

Perencanaan yang baik dan bagaimana sistem support pengelolaan yang efektif pada pekerjaan ini akan meningkatkan produktivitas pada perusahaan dengan keuntungan yang nyata, jaringan yang tersedia dan prosesnya sangat cepat dan akurat. Perlu diperhatikan mengenai lingkungan tempat pusat data berada.

Gambar 5.2. Ilustrasi sistem listrik dan pendukungnya_
Gambar 5.2. Ilustrasi sistem listrik dan pendukungnya

Banyak istilah yang ada pada Pusat Data adalah merupakan otak dari perusahaan. Bisnis yang dikelola mempunyai kemampuan menerima data dari seluruh dunia, komunikasi melalui (e-mail), penyimpanan data informasi, serta mempunyai gagasan-gagasan/ide-ide (untuk penelitian dan pengembangan) seyogyanya dapat diaktifkan semua. Ingat mengenai lingkungan yang merupakan bagian berpengaruh. Sistem email yang otomatis dapat membantu memberikan petunjuk jika ada masalah terhadap lingkungan, tentunya harus didukung dengan sensor yang terintegrasi.